Rabu, 14 Maret 2012

"Dibalik Angka 10" (Arjuno)


10-10-2010
 


        Gunung Arjuno yang menjulang tinggi besar bila dilihat dari arah Malang dan Surabaya memiliki ketinggian 3339 mdpl yang menjadikannya sebagai puncak kedua tertinggi di Jawa timur setelah G. Semeru. Untuk kesekian kalinya saya mendaki gunung ini setelah beberapa bulan sebelumnya berhasil menaklukan puncaknya. Kali ini saya akan mengantarkan teman-teman saya yang sebulan sebelumnya saya antarkan mereka untuk menaklukan G.Penanggungan. Kini mereka ketagihan akan kegiatan ini setelah mereka tahu betapa menyenangkannya kegiatan yang berhubungan dengan alam bebas.

"Nanggung" (Penanggungan)

         Penanggungan dalam bahasa jawa berasal dari kata Nanggung yang berarti tengah-tengah atau tidak sekalian, Jadi nama Gunung Penanggungan memiliki arti gunung yang tingginya menang nanggung atau tengah-tengah. Gunung yang dulunya terkenal disebut sebagai gunung Priyamitra atau Tanah kayangan oleh umat hindu zaman kerajaan Majapahit memang memiliki ukuran yang tak terlalu besar dan tak terlalu tinggi, yaitu cuma 1682 mdpl. Terletak di perbatasan Mojokerto dan Pasuruan, gunung yang terkenal sebagai gunung seribu candi ini memiliki banyak peninggalan purbakala yang banyak dijumpai di kaki gunung bahkan di lerengnya sekalipun. Berdasar ceritanya dulu gunung ini berasal dari penggalan puncak G. Meru dari India yang dibawa para dewa ke Tanah Jawa untuk menenangkan pulau Jawa yang sat itu masih gonjang-ganjing. Penggalan puncaknya jatuh menjadi G.Penanggungan dan badannya menjadi G.Semeru, Sehingga banyak dijumpai kemiripan dari kedua gunung ini yang sebagiannya adalah puncaknya yang sama-sama mengerucut.

Bromo trip

Pemandangan Pegunungan Bromo
         Bromo adalah salah satu objek wisata terkenal di Indonesia bahkan Jawa Timur yang berupa gunung aktif yang terbentang di pegunungan tengger. Bromo memiliki kawah yang masih aktif dan dikelilingi oleh lautan pasir yang sangat luas, selain kita dapat menikamti indah kawahnya langsung dengan menaiki beberapa anak tangganya hingga sampai puncak kawahnya. Kita juga dapat melihat pemandangan sunset dan sunrise atau pemandangan keseluruhan pegunungan Tengger dari puncak penanjakan. Untuk akses menuju objek wisata ini dapat melalui 3 jalur yaitu Ngadisari-Probolinggo, Tosari-Pasuruan dan Nongkojajar-Malang, Tapi yang terkenal dengan akses yang lebih mudah yaitu lewat Ngadisari-Probolinggo. Untuk tiket masuk objek wisata ini yaitu Rp.15.000,- per orang dan kita bisa mencarter mobil Hartop untuk mengarungi lautan pasir dan menuju ke penanjakan dengan biaya sekitar Rp.250.000,- permobil. Saat itu saya dan 3 teman saya berangkat dari Sidoarjo menuju Ngadisari –Probolinggo membutuhkan waktu 4 jam perjalanan, belum lagi saat itu ban motor saya meletus di tengah malam dan mondar-mandir di salah satu desa sebelum Ngadisari untuk mencari tukang tambal ban. Untungnya kami bisa menemukan tukang tambal tersebut, meskipun harus mengetuk pintu rumahnya malam-malam.

Rabu, 07 Maret 2012

(Mencoba) Jadi Traveller Sejati - Ijen Crater

         Setiap bulan pasti ada cerita menarik yang berbeda dari setiap perjalanan saya, hampir seluruh pelosok dari propinsi Jawa Timur pernah saya kunjungi. Tapi ada yang belum juga dan banyak yang masih membuat saya penasaran untuk cepat-cepat kesana. Terutama di bagian pelosok timur dari propinsi ini memiliki objek wisata yang terkenal dikalangan wisatawan domestik bahkan mancanegara. Bukanlah Bromo melainkan Kawah Ijen, nama itu sudah tak asing terdengar bagi telinga saya sejak SD karena terkenal sebagai tempat penambangan belerang terbesar di Indonesia. Hal itulah yang menyebabkan ketertarikan saya ataupun wisatawan mancanegara ingin datang ke tempat itu dan melihat secara langsung penambangan belerang di kawah ijen. Selain itu gunung yang terletak di perbatasan Bondowoso dan Banyuwangi ini memiliki kawah dengan air paling asam didunia sekaligus terbesar juga dengan tingkat keasaman atau pH=0.
Pemandangan dan aktivitas di Kawah Ijen

           Untuk itu saya sudah merencanakan jauh-jauh hari sebelum pergi ke tempat tersebut, tepatnya saat liburan semester genap datang. Saya tergabung dalam rombongan backpacker nekad alias bolang mania yaitu Sas, Nafik alias kecil, Anja alias korak dan Ari alias Gundul. Sekitar hari sabtu pukul 08.00 WIB kami berangkat dari kediaman Sas menuju Krembung untuk menjemput si Korak. Karena kelihatannya saat itu porong sedang macet-macetnya, kami akhirnya memilih lewat jalur alternatif yaitu melewati Ngoro yang tembus ke Kejapanan-Pasuruan. Dimulailah perjalanan yang kira-kira menghabiskan waktu setengah hari untuk sampai ke tempat tujuan, karena kami harus melewati beberapa kabupaten yaitu Pasuruan-Probolinggo-Situbondo dan Bondowoso. Terkadang kami istirahat di beberapa pom bensin sepanjang perjalnan untuk sholat sambil istirahat sebentar. Karena kami melewati Situbondo, kami sengaja singgah terlebih dulu di Pantai Pasir Putih. Pantai pasir putih merupakan objek wisata andalan bagi kabupaten Situbondo yang terkenal akan keputihan pasirnya. Karena cuaca saat itu terik sekali, kami hanya duduk-duduk sambil menikmati indahnya pantai.

Minggu, 04 Maret 2012

Bertaruh dengan Ekstrimya Cuaca Semeru


G.Semeru (3676 mdpl)

Inilah pendakian yang sudah saya mimpi-minpikan sejak lama, yaitu pergi mendaki ke Gunung Semeru. Bahkan bagi kalangan para pendaki gunung ini adalah gunung favorit para pendaki di Indonesia karena selain merupakan Gunung tertinggi di Pulau Jawa, gunung ini juga mempunyai trek yang landai dan tidak memberatkan bagi kalangan pendaki pemula dan juga mempunyai pemandangan yang sangat kharismatik dengan danau Ranu kumbolonya dan kawah Jonggring Salokanya yang masih aktif mengeluarkan letusannya tiap setengah jam sekali. Hal-hal menarik itulah yang semakin membuat saya tepesona dan tertarik untuk segera melakukan pendakian ke gunung ini, apalagi ditambah cerita keberhasilan teman-teman saya yang sudah lebih dulu berhasil menaklukan puncaknya yang membuat semangat saya semakin menggebu-gebu.