Senin, 30 April 2012

"Muda, Beda & Berbahaya - Batu Part 1"

Touring Batu (Spain 08)
         Bersama kawan2 satu perjuangan yang sudah lelah dengan hal-hal berbau kampus, baik kuliah, praktikum, ETS, EAS dsb memutuskan tiap akhir semester liburan entah kemana yang penting happy dan tempat favorit kami adalah BATU. Sebuah kota kecil disamping kota Malang yang memiliki hawa dingin dan sejuk karena berada di lembah beberapa pegunungan, sehingga kota ini sangatlah cocok untuk merefresh otak kami saat itu. Berbekal uang pas-pasan alias sing penting berangkat, akhirnya saya berangkat dengan 7 orang teman saya dengan mengendarai motor dari kampus perjuangan ITS-Surabaya menuju Kota apel-Batu. Dalam rombongan ini terdiri dari : saya, Yasir, Cacing, Blek, Udin, Jack, Salis dan Engkong.

       Apesnya dalam perjalanan sampai porong, si Engkong kena tilang gara2 ban motornya tidak sesuai standart. Usai sogok-menyogok dengan aparat yang tak bertanggung jawab tadi, kami melanjutkan perjalanan lagi menuju kota Batu. Entah cobaan apa lagi dari sang kuasa, baru nyampek pandaan udah diguyur hujan deras. Nasib,,, nasib!!! kamipun akhirnya berhenti sejenak berteduh di pangkalan ojek seberang jalan. Hujan reda, jalanan basah dan agak licin kami babras saja. Ealah, ternyata sampai di Lawang jalanan malah kering dan tak ada tanda2 bekas diguyur hujan. Werr.... tak peduli basah atau tidak tetap let's Go. Sesampainya di Batu, kami langsung menuju salah satu villa milik kerabatnya temannya si cacing. Dalam pikiran, villa yang kami tempati nanti kondisinya bagus apa gak ya?? semoga aja bagus. Stelah memasuki kawasan perkampungan, sampailah kami disamping villa yang akan kami tempati. Kalau saya lebih berpikir ini kayak rumah saja bukan villa, soalnya tidak luas2 banget dan tidak besar2 banget. Lumayan lah gratisan, ketimbang tidak dapat tempat menginap, bisa mati membeku disana. diperkenalkanlah kami kepada yang punya rumah, Ahaaii... ternyata BANCI bro... teman2 sedikit menahan rasa tertawa mereka karena takut menyinggung yang punya rumah. Dirumah tersebut ada satu kamar yang kosong dan terdapat satu tempat tidur susun, tapi cuma muat buat 4 orang saja. Dan berlakulah sistem dimana yang cepat dilah yang dapat, akhirnya yang tak kebagian tempat seperti saya, blek, cacing dan salis tidur dibawah lantai beralaskan tikar malam nanti. Meskipun yang punya rumah banci, ternyata dia baik sekali. kami disambut seolah bak tamu adalah raja. Buktinya baru nyampek aja udah disuguhin kopi, belum tiap sarapan dan makan sore disiapin juga, tapi beras dan lauk kami yang beli...hehehhe. Malamnya kami keluar mencari sensasi hiburan, karena tujuan kami kekota ini ya untuk liburan. Kami pergi ke Songgoriti berharap bisa menemukan hiburan yang cocok dan murah. Dari ujung sampai ujung kami cuma muter2 aja, tak tahu kemana tujuan yang jelas. Pengen mandi aiar panas yang kebetulan di Songgoroti ada, tapi ramainya minta ampun karena harus nunggu sepi dulu kali baru bisa mandi soalnya nich pemandian air panas gratis dan yang bayar cuma parkirnya doang. Dipilihlah ngopi di warung-warung sekitar puncak bukit-bukit yang dinamakan Pucang, gak tau mahal atau tidak, enak atau enggak kami main nyelonong aja. langsung duduk milih tempat yang sekiranya enak dan sepi bwt nongkrong. kemudian kami disodori menu yang harganya wah bak restoran. Sesuai budget yang tipis, akhirnya kami milih kopi jahe dan kopi susu. Didalam dinginnya hawa kota batu saat itu, kami masih sliwar-sliwer pergi kesana kemari untuk mencari hiburan. Setelah tak kuat menahan rasa dingin, kamipun kembali dan pergi untuk tidur dan mempersiapkan semangat buat liburan esoknya. 


             Pagipun menjelang, kopi telah siap dihidangkan dengan sebungkus roti untuk menemani sarapan dipagi hari. Kamipun merencanakan pergi ketempat yang sekiranya asyik dan murah di kota ini, tapi yang namanya objek wisata sudah pasti mahal. akhirnya kami memilih untuk berlibur ke air terjun cuban talun. Pagi itu kami berangkat dan langsung menuju ke sasaran, melewati hamparan kebun apel dan perbukitan. kamipun sampai di Air terjun cuban talun, tapi kami tak berani masuk ke tempat tersebut kebetulan saat itu tak ada tempat bwt parkir dan jalanan menuju tempat tersebut curam sekali. Akhirnya kami memilih wisata alternatif wisata ke goa jepang dengan menyusuri tengah hutan dan jalanan yang berbatu. sehingga motor kami pacu pelan-pelan agar ban tidak sampai meletus. Perjalanan yang sangat sulit ini akhirnya terbayar oleh indahnya bendungan yang berada di tengah hutan. seolah tak menyia-nyiakan kesempatan ini, kamipun mandi sepuasnya tanpa biaya alias gratis. Setelah itu kami menyempatkan berkunjung melihat goa jepang yang tak jauh tempatnya dari bendungan tadi. berhubung tempatnya rimbun dengans emak-belukar dan terkesan mistis, akhirnya kami tak mengurungkan niat untuk masuk ke goa tersebut. 









          Setelah puas kami kembali dan pulang untuk meninggalkan kota Batu. kami pulang melewati jalur memutar yaitu melewati jalur cangar yang menembus kota pacet dan mojosari. lewat jalur ini memberikan kesan tersendiri, disetiap perjalanan kami disuguhkan pemandangan yang luar biasa indahnya. Dari sawah sayur-sayuran, kebun apel dan hutan yang masih lebat tentunya. memasuki kawasan hutan inilah feelnya, kami disuguhkan jalanan yang rusak dan saat itu kondisinya berkabut. Jadi jarak pandang kami cuma bisa sampai 5 meter saja, sehingga kami harus berhati-hati dalam berkendara karena di kanan kami terhampar jurang. Ditengah-tengah perjalanan kami sengaja berhenti di salahsatu jembatan yang terbilang unik karena letaknya di lereng gunung dan tengah hutan, kamipun berfoto-foto sebentar untuk mengabadikan momen itu. Setelah itu kami juga berhenti disalahsatu air terjun panas yang bersumber dari gunung welirang langsung, berhubung cuaca saat itu buruk kamipun hanya numpang lewat doang. Perjalanan pun dilanjutkan kembali dengan kabut tebal yang masih menyelimuti jalanan. Perjuanganpun tak sia-sia, akhirnya kami sampai di Pacet dengan selamat, saya dan teman-teman memutuskan untuk berpisah disini. soalnya si Yasir ingin merasakan sensasi  berendam di air panas pacet, ya saya turuti lah. Sungguh liburan yang luar biasa dan tak pernah terlupakan cerita-ceritanya dalam benak ini.  
VIVAT SPAIN,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar