Selasa, 22 Mei 2012

Lyrics of song 'Mahameru'

"Mahameru"
by Dewa 19


Mendaki, melintas bukit
Berjalan letih menahan berat beban
Bertahan didalam dingin
Berselimut kabut Ranu Kumbolo
Menatap jalan setapak
Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir
Mereguk nikmat coklat susu
Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda
Bersama sahabat mencari damai
Mengasah pribadi, mengukir cinta
"Mahameru" berikan damainya
Didalam beku 'Arcapada'
"Mahameru" sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Masihkah terbersit asa
Anak cucuku mencumbui pasirnya
Disana nyalimu teruji
Oleh ganas cengkraman hutan rimba
"Mahameru" sampaikan sejuk embun hati
"Mahameru" basahi jiwaku yang kering
"Mahameru" sadarkan angkuhnya manusia
Puncak Abadi Para Dewa


"Mendaki, melintas bukit, Berjalan letih menahan berat beban, Bertahan didalam dingin, Berselimut kabut Ranu Kumbolo".
Lirik lagu diatas menggambarkan benar-benar kegiatan hiking atau mendaki gunung identik dengan perjalanan jauh melewati bukit-bukit dan lembah-lembah, berjalan sambil menenteng ransel yang bebannya berat. Memang begitulah kegiatan atau hobby yang mereka sukai, yaitu menjelajah alam. Suhu dingin sudah menjadi makanan sehari-hari bagi mereka yang senang bepergian ke Ranu-Kumbolo. Dibalik keindahan danau itu yang bisa memukau berjuta-juta mata para pendaki yang memiliki tujuan berbeda-beda. Selimut kabut yang datang tiap pagi dan sore hari itu sudah menjadi ciki khas bagi para pendaki yang senang bermukim di tepian ranu kumbolo. Tuhan menciptakan keseimbangan agar manusia tak bisa seolah serta merta merusak tanpa bisa menjaganya, itulah yang bisa dilakukan oleh ranukumbolo.

"Menatap jalan setapak, Bertanya-tanya sampai kapankah berakhir, Mereguk nikmat coklat susu, Menjalin persahabatan dalam hangatnya tenda"
Jalan setapak yang berkelok-kelok sudah menjadi santapan sehari-hari bagi para pendaki semeru, sampai mereka lebih sering berada pada titik bosan tertinggi sebelum berhasil menaklukan puncaknya. maka dari itu mereka selalu bertanya-tanya sampai kapankah berakhir perjalanan ini. Tapi dibalik semua itu, menjalin persahabatan diantara para pendaki mengalahkan segalanya ditambah sambil menikmati segelas coklat susu dibalik hangatnya tenda adalah pengalaman yang tak pernah terlupakan bagi kita semua dari pendakian ke gunung ini.
"Bersama sahabat mencari damai,Mengasah pribadi, mengukir cinta"
Tujuan para pendaki datang melakukan perjalanan ke puncak mahameru sebenarnya yaitu hanya mencari sebuah kedamaian hati, jiwa dan raga. Alam yang masih begitu liar, tantangan yang tak ada habisnya menciptakan sebuah pribadi yang kuat disetiap benak para pendaki, dan yang paling beruntung bisa mengukir cinta dibalik mitos tanjakan cinta yang terdapat di gunung ini.

"Mahameru" berikan damainya, Didalam beku 'Arcapada', "Mahameru" sebuah legenda tersisa
Puncak abadi para dewa
Tak ada lagi kebahagiaan yang mengalahkan kebahagiaan seseorang yang berhasil sampai di puncak tertinggi pulau jawa yaitu mahameru, hati terasa bergetar hebat, puas, bangga, bahkan sedih bercampur senang pun bisa terluapkan dari muka para pendaki. Dalam heningnya malam, Mahameru memberikan damainya dalam bentuk apapun. Tak lupa arcopodo sebagai penjaga amarah dari kawah jonggring saloka agar senantiasa melindungi para pendaki dari amukan semeru. Memang pendakian ke puncak abadi para dewa ini sangatlah memiliki banyak arti dalam kehidupan para pendaki karena Mahameru adalah sebuah legenda tersisa di pulau jawa ini.

"Masihkah terbersit asa, Anak cucuku mencumbui pasirnya, Disana nyalimu teruji,
Oleh ganas cengkraman hutan rimba.
Tugas kita sebagai generasi muda adalah menjaga kelestarian alam Semeru agar senantiasa tetap asri, hijau, rindang dan lesatari. tak pernah ada lagi sampah berceceran, kebakaran hutan, tangan tak bertanggungjawab demi anak cucu kita semata. Alas atau hutan cemoro kandang adalah aspek penjaga keseimbangan ekosistem alam semeru, disana nyali kita akan selalu diuji oleh alam hutan rimba yang terkadang ganas atau ramah. Tapi semua itu bisa kita lawan dengan niat yang lurus dan bersih.

"Mahameru" sampaikan sejuk embun hati
"Mahameru" basahi jiwaku yang kering
"Mahameru" sadarkan angkuhnya manusia
Puncak Abadi Para Dewa
Sungguh perjalanan yang luar biasa, sungguh perjalanan yang tak biasa, sungguh perjalanan yang tak terlupakan. Puncak yang memberikan kesejukan hati, puncak yang membasahi jiwa yang kering dan puncak yang mampu menyadarkan angkuhnya manusia yaitu "MAHAMERU" puncak abadi para dewa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar