Sabtu, 19 Januari 2013

"Indahnya kebersamaan" (P. Sempu)

PAntai Karang bolong - Pulau Sempu
            Wow pulau sempu, akhirnya doaku terkabul juga bisa pergi kepulau yang katanya sih pulau surga alias keindahannya tidak bisa ditanyakan lagi, tapi kalau belum dibuktikan sendiri sih memang kurang afdol. Maka dari itu saya harus berkesempatan pergi ke pulau ini, tak ada alasan selama saya masih punya waktu longgar saya harus bisa pergi kepulau itu. Sebelum saya cerita lebih jauh mengenai perjalanan saya, alangkah lebih baiknya kita mengenal pulau sempu itu dimana sih dan daya tarik apa sih yang ditawarin pulau ini. Secara geografis Pulau sempu masuk kabupaten Malang, tepatnya malang selatan. Berarti langsung berbatasan dengan samudera Hindia tepatnya. Pulau sempu masuk kawasan taman nasional yang dilindungi yang berarti tak sembarang orang bisa mendirikan bangunan bahkan menjarah kayu di hutan pulau ini. Pulau sempu meyuguhkan panorama pemandangan pantai yang indah dengan Segara anakan sebagai icons utamanya.

         Untuk dapat pergi kepulau ini kita dapat lewat malang dengan tujuan kota Turen yang membutuhkan waktu sejam, kemudian melewati jalanan berliku-liku menuju kecamatan terakhir yang masih ada pom bensinnya yaitu Sumbermanjing yang kira-kira membutuhkan waktu sejam pula. Sehabis itu kita akan melewati beberapa perkampungan penduduk dan kira-kira setengah jam kita sampai di Pantai Sendang biru. Di pantai sendang biru inilah gerbang utama menuju pulau sempu, dari pantai ini kita bisa menyeberang ke pulau sempu yang jaraknya tidak terlalu jauh yang mungkin ditempuh selama 10 menit perjalanan dengan perahu nelayan yang kebetulan banyak terdapat dipantai itu. Setibanya dibibiran pantai pulau sempu, kita akan berjalan kaki melewati hutan pulau sempu dengan kondisi medan yang kebanyakan berlumpur. kira-kira membutuhkan waktu 3 jam perjalanan untuk bisa sampai di Segara anakan. Segara anakan adalah spot pantai yang berada ditengah pulau, bukan dipinggir pulau. Jadi Segara anakan adalah sebuah danau air asin yang airnya mengalir dari semburan air laut yang melewati celah bebatuan karang yang berlubang atau orang2 biasanya menyebut "karang bolong". Mempunyai pasir yang putih dan bersih, air yang jernih dan dingin. Mungkin disinilah tempat yang paling cocok untuk mengasingkan diri bila ingin menghilangkan kejenuhan dengan aktifitas sehari-hari. Disini kita bisa bermain-main, berfoto-foto sepuasnya dan seolah terlupakan lah segala kepenatan di otak ini.
          Hampir lupa cerita perjalanan saya sendiri, saat itu seperti biasanya saya yang punya rencana pengen banget kepulau ini dan setelah berkoordinasi dengan teman saya. Akhirnya diputuskanlah kita buat komersialisasi siapa saja boleh ikut asalkan bayar karena disini tujuan kita bukan sebagai backpacker tetapi rekreasi. akhirnya dengan iuran Rp.150 ribu dan terkumpul 20 orang lebih kita berangkat dengan sewa 2 mobil dengan tambahan 2 mobil teman kami sendiri. Berangkatlah kami setelah persiapan seminggu penuh dengan riang karena baru kali ini saya mengadakan acara dan peminatnya sangatlah banyak, hingga saat itu saya dan teman saya andy dan roza kewalahan mengatur belanjaan dan urusan lain-lain. Jumat malam kami berangkat dari kampus dengan persiapan bekal masing-masing selain makanan pokok tentunya. karena kami sudah mengatur jadwal makan rombongan kami, kemudian kami meluncur menuju malang dari surabaya sekitar Sabtu pukul 01.00 WIB dinihari. Melewati jalanan sepi hingga masuk kota malang dan kami harus terpaksa berhenti untuk menjemput senior kami yang kebetulan nebeng juga sebanyak 3 orang. kemudian kami melanjutkan perjalanan lagi menuju pantai sendang biru dengan estimasi waktu perjalanan selama 2 jam. Dan sampailah kami di Pantai sendang biru pukul 05.15 WIB pagi. Karena posisi kami gak bisa tidur semalaman apalagi saya yang harus jadi tour guide kendaraan yang saya tumpangi karena kebetulan dimobil saya belum ada yang sama sekali pernah kesini. Barulah sekitar pukul 07.30 WIB kami bersiap-siap setelah beres-beres sebentar, kemudian ngopi dan ada juga yang sarapan. Barulah kami bagi tugas, si andy ngurus perijianan rombongan kami yang dikenai uang tiket masuk kawasan pantai sebesar 5000 per-orang dan biaya perijinan buat masuk kawasan pulau sempu 15000. Sedangkan saya harus mencari perahu yang mau berangkat pagi itu, tak perlu bersusah payah mencari karena si tukang perahunya sendiri datang menghampiri dan menawari dengan harga standartnya yaitu Rp 100 ribu per-perahu. Karena rombongan kami sekitar 23 orang, akhirnya kami menyewa 2 perahu dengan rincian pulang-pergi.







Perahu pun bersandar dipantai dan kamipun naik satu persatu keperahu. Setelah itu berangkatlah kami menuju pulau sempu yang kira-kira membutuhkan waktu 10 menit. tak berselang lama kami sudah sampai di pulau sempu tetapi perahu tidak bisa bersandar dipantainya karena takut kandas, akhirnya kami harus terpaksa turun dan berbasah-basah dengan air laut. Setelah semua berkumpul, kamipun tak lupa berdoa dan pertualangan pun dimulai. Melewati jalanan yang becek karena habis diguyur hujan pagi itu membuat perjalanan kami agak sulit karena kami sering terpeleset. Belum lagi sendal dan sepatu yang kami pakai akhirnya terkena imbasnya alias tebal bawahnya karena nginjak lumpur terus. Apesnya bagi kami yang memakai sandal, terpaksa kami harus melepasnya padahal jalanan dipenuhi akar-akar pepohonan bakau yang terkadang menyulitkan langkah kami bila tidak hati-hati dalam melangkah. Berjalan sambil menyanyi ditemani gitar kecil ternyata ampuh menghilangkan kepenatan kami ketika melewati jalanan ini.






Setelah kurang lebih 3 jam berjalan melewati jalanan berlumpur, akhirnya kami melihat pinggiran segara anakan. Melewati pinggiran danau ini antri satupersatu yang memang jalanannya mulai menyempit, kamipun seolah tak sabar ketika dari kejauhan sudah terlihat pasir putih mengkilap dan ombak pantainya yang dari tadi sudah memanggil-manggil kami yang sekiranya dari tadi sudah ingin mandi merasakan air laut. Kamipun seolah tak sabar ketika satupersatu rombongan sudah sampai di bibiran pantai segoro anakan. Segera saya komandoi untuk cepat-cepat mendirikan tenda karena hari semakin panas dan takutnya nanti juga tidak kebagian tempat keburu ditempati rombongan wisatawan lain yang kebetulan mulai berdatangan satu persatu dihari itu yang membuat suasana semakin ramai. Cuaca semakin panas yang membuat badan semakin gerah, ditambah tenda yang dari setengah jam lalu belum berdiri karena tak ada yang berpengalaman mendirikan tenda berkpasitas 10 orang sebelumnya.




Akhirnya setelah bersusah payah, berdiri juga nih tenda dan barang satupersatu kami masukkan kedalam kecuali perlengkapan masak dan logistik yang harus kami masak siang itu sebagai sarapan kami. Segera si master chef kami Roza memasak menu istimewa yaitu nasi sayur sop dengan lauk sozzis, nugget dan ikan asin. Disela waktu menunggu masakan matang, kebanyakan dari teman2 banyak yang istirahat dengan mencari tempat yang teduh tentunya, karena siang itu memang panas sekali cuacanya. Sedangkan saya masih ingin menikmati awal kehadiran saya dipulau ini dengan mencari spot2 yang kelihatannya bagus untuk dinikmati. Prioritas utama sebenarnya segera ingin bermain air dan berenang di segoro anakan, tapi gk enak kalo sendirian dan mendingan nunggu teman2 saja sekalian nanti. Segera pandanganku beralih pada sebuah bukit karang yang kelihatan lumayan ramai buat tempat2 foto, segera saya mengajak 2 temanku untuk pergi ketempat itu. Setelah sampai dan memang benar pemandangnnya sangatlah indah, saya bisa melihat pantai lepas alias samudra ditemani deburan ombak yang kencang. Apalagi saya beruntung bisa melihat lumba-lumba yang sedang asyik melompat, juga pemandangan yang tak biasa yaitu sebuah kapal tanker yang lewat dilaut lepas dan kebetulan terlihat jelas saat itu.




Setelah puas menikmati pemandangan laut, kamipun kembali dan menunggu makanan masak sambil mencari tempat istirahat tentunya. Ternyata proses masak saai itu membutuhkan waktu cukup lama sekitar 2 jam karena memang cukup banyak orang yang nantinya makan. Stelah semua masakan matang dan siap dihidangkan, segera wadah piring dan sendok dipersiapkan dan dibagi rata dengan porsi masing-masing sama rata. Kamipun makan bareng2 dengan meriah ibarat makan prasmanan di suatu restoran hingga banyak orang2 disekitar kami melihat tingkah kami yang gokil abiss saat itu. Setelah semua kenyang, acara berlanjut dengan berenang bareng di Segoro anakan. Dengan semangat saya segera menanggalkan baju dan langsung berlari melewati hamparan pasir putih nan cantik menuju air segoro anakan. Wah ternyata diluar dugaan airnya ternyata dingin, padahal siang itu cuacanya panas sekali. Segera kami berenang kesana-kemari menikmati jernihnya air segoro anakan hingga kaki kami kram satu persatu. Dan akhirnya kami memutuskan untuk mengakhiri acara berenag kami karena kaki sudah tak bisa tak diajak kompromi. Acara berlanjut dengan main bola, tentunya teman2 antusias. Segera bola kami pinjam dari orang lain dan membuat 2 gawang, kami membagi 2 regu. Ternyata main bola diatas pasir itu sangat sulit, karena kami sulit mendribel bola. Terkadang kami saling berjatuhan untuk sengaja merebut bola atau menendang kegawang.









Bukan disitu saja kesenangan kami disana, karena setelah main bola kami masih ada satu acara lagi yaitu menjahili salah satu teman kami yang kebetulan lagi ultah yaitu bang taufik. Kejahilan itu berupa mengambil paksa celana pendek yang dikenakannya saat berenang. Belum lagi dia harus mau menuruti perintah kami untuk dipendam dipasir dengan model-model tertentu. Setelah puas tertawa dan mempermainkan salah satu teman saya. Saya dan kawan2 pun segera berganti baju dan tak melewatkan acara melihat matahari terbenam alias sunset di bebatuan karang ditepi laut pulau sempu. Sambil menenteng gitar kecil yang kami bawa, kamipun bernyanyi bersama sambil menikmati indahnya suasana sore dengan pemandangan lepas pantai. Angin sepoi-sepoi semakin menambah suasana kesejukan disore itu, dan tak lupa kami mengabadikan momen2 berbahagia saat itu.





Malam pun datang yang artinya waktunya masak makan malam dan terakhir beristirahat untuk menyiapkan stamina besok untuk perjalanan pulang. Suasana dimalam itu sangat ramai dikawasan itu, karena tak henti-hentinya orang berdatangan ketempat itu. Mungkin hari sabtu adalah hari-hari yang ditunggu oleh banyak orang pecinta alam untuk berlibur atau sekedar mencari ketenangan dengan dekat dengan alam. Makan malam pun siap dan seperti biasanya kami makan dengan ramainya ditemani nyala api unggun. Dilanjut acara nyanyi2 sampai larut malam sambil ngopi atau tidur bagi yang sudah capek. Sayapun masuk tenda untuk berbaring karena badan sudah benar-benar capek, barulah tengah malam saya terbangun karena tiba-tiba hujan datang dengan derasnya. Meskipun kami berada didalam tenda, ternyata tenda kami lama kelamaan kebanjiran. Semua orangpun panik terbangun dari  tidurnya semua, kamipun harus membereskan air yang sudah masuk tenda dengan mengurasnya agar keluar dari tenda semua. Setelah hujan berhenti dan tenda sudah agak kering, kamipun tidur kembali karena memang benar-benar mengantuk banget. Tak terasa pagi sudah menjelang meskipun cuaca masih agak mendung, pagi itupun kami kedapatan ditawari orang untuk membeli ikan tongkol besar. Karena mereka akan kembali pagi itu dan sudah tak termakan lagi, akhirnya ikan itu diberikan ke kami. Ikan tongkol itupun menjadi menu sarapan pagi kami, untungnya kami membawa minyak goreng dan ikan itupun kami goreng. Setelah beres-beres barang kami masing-masing, acara terakhir ditempat ini yaitu sarapan pagi yang istimewa dengan lauk ikan tongkol. Barulah kemudian kami bersiap-siap pulang dan berpamitan dengan orang-orang yang kebetulan berpapasan dengan kami saat itu. Sempu meninggalkan banyak kenangan yang tak terlupakan. Sebuah eksotika pantai yang tersembunyi dan memang harus benar-benar dijaga agar tak rusak oleh tangan-tangan jahil yang bertanggung-jawab. Sungguh indah Alam Indonesiaku ini dan memang Indonesia itu tanah surga, katanya!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar