Sabtu, 27 Juli 2013

Ijen Crater Again??


Kawah Ijen
       Petualangan saya kali ini berlanjut di kawasan timur provinsi jawa timur yang tak lagi asing lagi bagi saya, yap yaitu BANYUWANGI. Kota yang berbatasan langsung dengan pulau bali, karena setiap wisatawan yang akan mengunjungi pulau dewata ini pasti akan melewati kota ini dengan pelabuhan terkenalnya yaitu pelabuhan ketapang. Tapi kali ini saya tidak bercerita mengenai pulau bali, tetapi mengenai kota banyuwangi. Edisi kali ini saya akan mengupas keindahan tempat wisata di kota ini yang mulai termashur setelah para wisatawan asing mulai melirik kawasan wisata alternatif selain pulau bali dan mulai termashurnya nama "Kawah Ijen" menjadi icon wisata jawa timur selain bromo. Cerita kali ini saya mulai dari rencana teman lama saya yang sudah lama merencanakan untuk bisa berkumpul setelah sekian lama kami berpisah karena sudah bekerja ditempat kerja kami masing-masing. Teman saya kali ini istimewa yaitu teman seperjuangan yang sudah terlebih dulu go international dari jepang untuk mengikuti training kerja di Procter & Gambler (P&G). 'Yasir' namanya dan setelah 10 bulan training, dia kangen pulang ke kampung halamannya yaitu banyuwangi. Kampung halaman yg dibangga-banggakan dia dan dulu kalo cerita tk pernah ada habisnya dari dia mulai kecil sampe besar dan akhirnya hijrah ke surabaya untuk kuliah. Dia menuturkan banyak sekali kenangan yg tak akan pernah hilang dari kampung halamannya itu.
       Kembali ke cerita, sebelum dia balik ke indonesia dan bekerja lagi. Dia berkeinginan untuk menyalurkan hobi lamanya yang mungkin sudah lama tak dia rasakan lagi selagi training, ohhh tunggu dulu bukannya dia abis naik gunung Fuji ya?? yang notabene jadi iconnya jepang,, huhuhu kalah satu set deh sama dia. Tapi saya salut sama dia karena janjinya untuk menaklukan gunung di luar negeri akhirnya bisa terwujud juga. Hehe kapan bisa nyusul yak?? Ohh yaa, kemudian dia mengontak temen saya si yusuf dengan nama bekennya si 'ucup' untuk menemani dia selagi dia pulang kampung besok, tapi belum ada rencana tuk naik gunung ijen. Barulah itu beberapa hari sebelum kepulangan dia ke Indo, dia nge-chat aq lewat fb tuk menemani dia naik gunung ijen karena selama dia jadi orang banyuwangi, dia belum pernah kesitu. hehe Apa kata dunia bos, kata gue gitu ke dia. Karena kami sudah hampir setahun tk ketemu, ya saya sanggupi deh. Kemudian saya atur waktu deh untuk merencanakan petualangan saya kembali ke banyuwangi dan kami bertiga sepakat memilih tgl 30 Desember untuk kesana sekalian merayakan tahun baruan dipuncak. Tapi si yasir berangkat duluan dari tgl 28 an. Saya dan ucup ambil cuti 3 hari kerja, tiket kereta pun sudah dipesan seminggu sebelumnya. Berangkatlah kami berdua naik kereta Sri Tanjung dari Stasiun Gubeng- Surabaya menuju Stasiun Ketapang-Banyuwangi yang kira-kira ditempuh dalam waktu 8 jam perjalanan. 
        Ya inilah pertualangan saya pertama naik kereta api, hehe dan ternyata sungguh asyik karena bisa menikmati pemandangan kanan kiri yang tidak akan bosan. Ya meskipun costnya agak mahalan dikit sih karena tiket kami kebagian yg eksekutif. Rute Surabaya-Sidoarjo-Pasuruan-Probolinggo-Lumajang-Jember-Banyuwangi. Woww 7 kota sudah kami lewati, baru pukul 22.10 kami sampai di Stasiun ketapang bayuwangi dan yasirpun sudah menunggu lama disitu. Kamipun langsung menuju ke rumah Yasir yang kebetulan tidak jauh dari stasiun dan pelabuhan ketapang, ya sekitar 8 menit lah. Esoknya kami merencanakan jalan-jalan keliling kota banyuwangi terlebih dulu untuk refreshing sekaligus melengkapi persiapan untuk hiking ntar malam ke gunung ijen. Tapi semua itu berbuah kekecewaan karena tk ada satupun barang yg bisa kami pinjam untuk hiking dihari itu. Yah akhirnya pukul 19.00 kami berangkat dari rumah yasir setelah makan malam istimewa makanan khas nasi tempong dengan sambal khasnya yang super pedas. Kami berangkat bertiga naik motor yang kira-kira membutuhkan waktu 2 jam perjalanan, meskipun gerimis turun rintik-rintik, tapi tekad kami udah bulat untuk malam itu harus tetap berangkat untuk hiking ke kawah ijen. Rasa heran inilah yg saya rasakan selama dalam perjalanan karena kok begitu cepat kami bisa sampai disana, karena dulu saya harus butuh perjuangan ekstra tuk kesana karena jalan yg masih rusak. Tapi sekrang berbeda 180 derajat menjadi jalanan yang beraspal bagus dan mulus. Setibanya disana kami sudah disambut hawa dingin menusuk dan ramainya orang yang datang kesana. Mungkin karena malam ini adalah malam tahun baru, hehe. Setelah memarkir motor, kamipun cari warung untuk ngopi dulu biar badan kami bisa hangat. Banyak orang berkumpul saat itu baik wisatawan bule maupun lokal, tendapun banyak berdiri dikawasan itu. Meskipun kami tk membawa perlengkapan seperti itu, kamipun tk mau kalah dengan mencari tempat dan menggelar tikar untuk menunggu detik2 pergantian tahun dimalam itu. 
          Pukul 00.00 WIB menjadi waktu yang paling ditunggu oleh mereka yang sengaja datang ketempat ini untuk melihat meriahnya perayaan tahun baru disini dengan ratusan petasan yang meledak diangkasa tanpa henti-henti dimlam itu. Baru sekitar pukul 02.00 setelah semua suasan reda, kamipun mulai start hiking menuju puncak kawah ijen agar bisa mengejar sunset. Malam itu banyak juga yg naik baik tua muda, laki perempuan, besar kecil dll. saking banyaknya yg naik kamipun harus sabar untuk mendaki karena treknya emang cuma satu, hehe. Setelah 3 jam ngos-ngosan mendaki naik, akhirnya kami sampai juga dibibir kawah. Tapi sayang seribu sayang cuaca saat itu sangatlah jelek. Mendung, berkabut dan belum lagi asap dari kawah ijen yang sesekali kalau kena mata langsung perih. Niat ingin memotret keindahan blue fire dari atas yang katanya sih cuma ada 2 didunia ini dan salahsatunya disini, ternyata tidak bisa karena terlalu berbahaya bila kondisi seperti itu terus-terusan terjadi. Barulah pukul 06.00 pagi kabut mau beranjak dari kawah dan sedikit demi sedikit matahari naik mulai menghangatkan suasana pagi itu. Kami berjalan menyisir bibir kawah yang katanya sih merupakan kawah dengan air terasam sedunia.. wowww amazing mati nih bila kepleset dikit aja.. hehe.. Ohh ya maaf nih gan gue ndak bisa ngasih foto banyak2 karena gue lupa mengcopy hasil jepretan yg ada ditemen q. Nikmati aja gan yang ada dulu dan Jangan kapok berpetualang. Karena dengan BERPETUALANG kamu akan menemukan hal-hal baru yg tk akan kamu temui selama ini..


















*Note :
Para penambang belerang dari gambar diatas hanyalah potret kecil kehidupan rakyat indonesia yang susah payah berjuang hanya untuk mencari sesuap nasi, tetesan keringat mereka hanya dihargai Rp.400/kg. Sungguh ironi melihatnya, tetapi hanya itulah yang bisa mereka perbuat. Beban 80-100 kg perhari sudah biasa menghinggapi pundak mereka sambil naik turun gunung tentunya. BERSYUKUR adalah satu-satunya cara yang hanya mereka tahu bahwa TUHAN ini adil terhadap mereka2 yg masih mau berusaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar